
bandara.uk – Aktor berikut terhubung diri bersamaan berjalannya waktu, mengapa dia tidak keberatan bersama keterlambatan peragaan baju dan Charvet, “toko f-king paling mewah yang dulu ada.” “Bagaimana kami jalankan ini?” bertanya Andrew Garfield sambil menyilangkan tangannya bersama CEO Omega Raynald Aeschlimann.
Keduanya tidak sedang berlatih koreografi: mereka perlihatkan jam tangan mereka untuk foto kenang-kenangan terhadap hari Jumat, 19 Januari, di Paris Men’s Fashion Week.
Saat para fotografer memotret bintang Spiderman tersebut, para tamu saling bertukar catatan mengenai arloji Omega Speedmaster yang tersebar di sekitar Sugaar, sebuah restoran bergaya speakeasy di jantung Saint-Germain-des-Près yang udah menjadi tempat favorit bagi para tamu yang modis.
Garfield langsung bergabung, mengeluarkan type Speedmaster Dark Side of the Moon yang ia menggunakan untuk membuktikan gerakan kerangkanya yang rumit dan kutipan yang terukir di bagian belakang.
“Saya amat menyukai hal-hal ini, bukan cuma sebab indah tapi sebab ceritanya,” katanya. “Setiap jam tangan mereka punyai kisah yang epik dan penuh perasaan, dan saya menjadi amat kutu buku dan bersemangat mengenai hal itu.”
Ditambah lagi, ia berasumsi kapabilitas manusia untuk menghancurkan dan juga menciptakan benda-benda sehalus mesin jam tangan “cukup mengharukan”.
Selain mendengarkan lagu, bermain game juga merupakan cara yang bagus untuk mengisi waktu luang-mu ketika sedang bosan. Di situs MataJP ada berbagai macam game seru yang bisa kamu coba loh !
Saat ia mendalami pembuatan jam tangan melalui hubungannya bersama Omega, sang aktor kemungkinan terpengaruh untuk membuatnya sendiri.
Meskipun tantangannya menyenangkan, tantangannya senantiasa menjadi menakutkan. “Saya tidak sadar kudu menjadi dari mana,” akunya. “Saya akan sedikit kewalahan bersama konsepnya.”
Baru-baru ini dia mengayalkan mengenai sementara yang berlalu, paling tidak sebab tema We Live in Time, sebuah film romantis mendatang yang dibintanginya bersama Florence Pugh, yang konon mencukur rambutnya untuk peran tersebut.
Lebih Detail Lagi Tentang Paris Men’s Fashion Week
“Ini adalah cerita yang menjawab pertanyaan mengenai bagaimana kami menggunakan sementara yang kami punyai – sementara singkat yang kami punyai – antara kelahiran dan kematian,” katanya, biarpun dia tidak tertarik untuk menceritakan lebih jauh mengenai plot tersebut.
Berusia 40 tahun di musim panas – “terima kasih untuk itu,” dia bicara datar ketika diingatkan – dan kehilangan privat udah menjalankan roda refleksi.
“Jiwa saya pasti sedang diatur kembali sementara kami berbicara,” katanya, menimbulkan tawa dari para tamu. “Kamu tertawa tapi itu benar. Saya menjadi segala suatu hal yang dahulu mutlak kini tidak kembali berarti.”
Dengan sedih sadar bahwa segala sesuatunya secara fisik menurun dari sana, Garfield menyebutkan realisasinya adalah “kunci menuju kesakralan dan kesucian hidup yang sejati, singkatnya dan sakralnya sementara kami di sini.”
“Semakin kami menyadarinya, semoga kami semakin jujur terhadap diri kami sendiri, semakin kami hidup seotentik yang kami sanggup – bersama gembira, penuh cinta, kejujuran, kemarahan, kemarahan, semua hal yang penting,” lanjutnya. menggambarkan pengalaman itu sebagai “proses pelepasan.”
Namun percakapan itu tidak seluruhnya mengenai pertanyaan eksistensial. Aktor berikut juga mengungkapkan bahwa dia puas datang ke pembuat kaos kondang Charvet, “toko f–-king paling mewah yang dulu ada.” Hanya untuk penelusuran cepat, ingatlah. “Aku tidak sanggup berkunjung ke Charvet,” dia jalankan lindung nilai. “Saya orang yang hemat.”
Dan sebelum kembali bekerja, dia merencanakan menghadiri pertunjukan Loewe terhadap Sabtu pagi. “Dunia mode sedang kacau,” katanya. “Saya menjadi layaknya turis. Saya sanggup nikmati wujud seni lainnya.”
Bahkan keterlambatan pertunjukan yang biasa menjadi layaknya bagian dari pengalaman, biarpun Garfield dulu menyebutkan kepada pers bahwa dia benci terlambat. “Selama saya tepat waktu, saya baik-baik saja. Saya sanggup duduk santai dan melewatkan keterlambatan orang lain terpancar,” ucapnya sambil terkekeh. “Saya puas menyaksikan orang-orang dan saya jarang berada di dalam kondisi di mana saya bukan orang kondang di ruangan itu. Ini cukup menyenangkan.”
Namun perlihatkan jam tangan terbaru bukanlah target CEO Omega. Memiliki peragaan baju di kota adalah kesempatan sempurna untuk bersenang-senang di malam hari.
“Tentu saja, kami punyai jam tangan, tapi ini mengenai menghimpun semua orang yang kami sukai,” kata Aeschlimann.
Baca Juga : Game Seru Untuk Mengisi Waktu-mu Ketika Bosan Ada di Situs MataJP
Sebelum para tamu nikmati ikan teri Cantabria, gambas crudo merah, turbot, dan daging sapi Simmental kering, diikuti bersama mousse coklat yang mengandung kunyit, sang eksekutif bersulang untuk tahun 2024.
“Saya tidak sadar [apa] yang akan berlangsung – tampaknya peragaan baju cukup hebat – mari kami berdoa untuk kelanjutan keberanian, motivasi, dan harapan yang luar biasa,” katanya.
Dengan posisi pembuat jam sebagai sponsor penunjuk sementara resmi, Aeschlimann menyebutkan kepada hadirin bahwa mereka akan melihat lebih banyak kembali dirinya di Olimpiade Paris 2024 mendatang, menimbulkan semua orang untuk berkunjung ke Rumah Omega yang akan berlokasi di dekat Musée d’Orsay.
Sebelumnya, dia menyebutkan bahwa biarpun tahun 2024 “tidak tersedia jaminan bagi usaha untuk meningkat,” dia menjadi tenang berkat pengalaman yang diperoleh selama jaman pandemi dan dinamika yang baik. “Selama jaman COVID[-19], kami mencapai rekor penjualan di sebagian negara,” katanya, menghubungkan kesuksesan bersama kapabilitas Omega untuk membuat emosi.
“Kami amat untungkan sanggup menginspirasi masyarakat dan Olimpiade adalah langkah terbaiknya,” lanjutnya.
Menurut eksekutif tersebut, pembuat jam tangan milik Swatch ini mencatat tahun terbaiknya terhadap tahun 2023 untuk e-commerce di A.S., begitu pula bersama sebagian toko fisiknya, yang membuktikan pertumbuhan yang signifikan di wilayah tersebut.
Ketika ditanya apakah merek berikut akan mengejar peningkatan atau ekuitas merek tahun ini, Aeschlimann menyebutkan bahwa hal berikut “terlalu oportunistik” dan merupakan pilihan usaha jangka pendek.
“Dengan ekuitas merek yang baik juga akan tumbuh, maka pastikan untuk generasi selanjutnya Anda terus jalankan nilai-nilai Anda,” lanjutnya. “Ekuitas punyai nilai lebih dari ketinggian.”
Leave a Reply